Lewati ke:
Asupan gizi berperan penting dalam tumbuh kembang bayi. Selama enam bulan pertama sejak kelahirannya, ASI menjadi satu-satunya sumber gizi untuk bayi. Setelahnya menu MPASI 6 bulan akan berperan penting sebagai menu penunjang. Mulai dari usia ini, asupan gizi bayi akan ditunjang oleh makanan yang lebih padat sehingga menjadi fokus baru para ibu setiap harinya.
Menu MPASI 6 bulan selama sebulan adalah kunci dari pengenalan bahan makanan penunjang yang melengkapi gizi dari ASI. Tentunya keinginan orang tua adalah selalu memberikan yang terbaik bagi si kecil. Meskipun banyak makanan siap santap dari toko online ataupun supermarket, resep MPASI 6 bulan pertama terbaik berasal dari sang ibu sendiri yang mempersiapkannya. Makanan yang disiapkan di rumah bisa diolah secara lebih sehat, berasal dari bahan-bahan bergizi, dan kebersihannya juga lebih terjamin.
Sebelum membuat resep MPASI di rumah, mari perhatikan dulu beberapa hal berikut, yuk!
1. Siapkan Bahan Makanan Segar dan Berkualitas
Bahan makanan segar memberikan nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi. Untuk bayi yang baru pertama kali mencoba makanan padat, maka menu MPASI 6 bulan selama sebulan yang terbaik adalah sayuran dan buah. Bahan lain seperti daging, ayam, dan ikan bisa diberikan setelah bayi berusia 7-8 bulan.
2. Hindari Pemanis Tambahan
Bahan yang manis alami seperti buah-buahan adalah pilihan terbaik. Hindari penggunaan pemanis tambahan seperti gula. Bahkan, madu pun tak disarankan untuk diberikan kepada bayi. Ini karena bisa mengakibatkan botulisme atau keracunan pada bayi.
3. Sesuaikan Bahan Makanan dengan Usia Bayi
Konsultasikan dengan dokter anak atau cari informasi kesehatan anak mengenai bahan-bahan yang bisa diberikan kepada bayi sesuai usianya. Pastikan juga untuk cek semua bahan dalam resep makanan bayi sebelum membuatnya. Ini dikarenakan ada beberapa bahan yang tidak boleh diberikan hingga bayi mencapai usia tertentu, misalnya seperti telur, keju, madu, dan susu sapi.
4. Sesuaikan Tekstur Makanan dengan Usia Bayi
Bayi usia 6 bulan baru saja mulai mengenal makanan padat hanya bisa mengonsumsi makanan yang dihaluskan. Untuk menghindari risiko tersedak, makanan dengan tekstur halus seperti bubur adalah yang paling tepat. Setelah bayi berusia 8-9 bulan, bayi sudah mulai bisa mengenal makanan dengan tekstur agak kasar. Saat bayi berusia 9-12 bulan, bayi mulai bisa mengonsumsi makanan yang dipotong kecil-kecil. Pada usia ini, bayi juga bisa belajar makan sendiri dengan tangannya (finger food).
5. Perkenalkan Bahan Makanan Satu Per Satu
Berhati-hatilah saat memberikan bahan makanan yang sebelumnya belum pernah dicoba bayi. Apalagi kalau sampai memadukan dua bahan yang sebelumnya tidak pernah bayi coba. Tujuannya adalah bila bayi mengalami reaksi alergi, kamu bisa mengetahui bahan makanan apa yang menjadi penyebabnya.
6. Simpan Makanan Bayi dengan Baik
Nutrisi makanan bayi akan lebih optimal bila disajikan dan dinikmati bayi segera setelah disiapkan. Apabila harus disimpan dulu, demi menjaga kandungan nutrisinya, makanan bayi sebaiknya dibekukan dalam freezer dan dipanaskan beberapa saat sebelum disajikan.
Resep seperti Krim Sup Wortel Labu Tempe juga bisa menjadi variasi makanan bayi bergizi. Tentu saja kebersihan peralatan masak dan peralatan makan bayi juga harus diperhatikan, ya. Makanan bergizi dan terjaga kebersihannya tentu akan memberikan manfaat maksimal bagi tumbuh kembang bayi. Resep MPASI mana yang ingin kamu coba?