Lewati ke:
Gula jawa atau gula aren, ya, buat masak?” atau “Pakai gula jawa atau gula aren, ya, kalau mau buat minuman?”. Dua contoh pertanyaan yang sering muncul di dapur tentang perbedaan gula aren dan gula jawa. Bentuknya serupa, warnanya mirip, rasanya tidak berbeda jauh, lalu apa yang membedakannya?
Nah, untuk kamu yang sering menghabiskan waktu di dapur untuk memasak, inilah saat yang tepat untuk mengetahui perbedaan gula aren dan merah. Selain mengetahui bedanya, ada juga sedikit tips mengenai peruntukan kedua jenis gula ini serta cara mengolahnya. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Memahami Perbedaan Gula Aren dan Gula Jawa
1. Bahan baku gula aren dan gula merah
Gula aren adalah, sesuai namanya, pemanis yang diproduksi dari nira pohon aren. Nira adalah cairan yang didapatkan dengan cara menyadap batang dan bunga pohon palem-paleman, termasuk di antaranya pohon aren. Cairan nira ini kemudian dimasak selama berjam-jam dan dicetak hingga mengeras minimal 1 jam. Cetakannya bisa berupa bambu atau batok kelapa.
Sementara itu gula jawa merupakan hasil produksi nira dari pohon kelapa yang dimasak minimal 3,5 jam hingga mengental dan berwarna cokelat kemerahan. Inilah mengapa disebut gula jawa dan tentu dari segi warna, gula jenis ini berwarna lebih pekat. Sama seperti gula aren, dalam proses pembuatannya, gula jawa juga dicetak di batok kelapa dan didiamkan hingga mengeras.
2. Karakter bentuk dan rasa gula aren vs gula jawa
Warna gula aren cenderung lebih cerah. Kamu bisa dengan lebih mudah menyisirnya karena bertekstur lebih lunak. Ciri khas lain dari gula jenis ini adalah rasa karamel yang ringan. Kamu bisa buktikan dengan mencairkannya, maka bentuk cair gula aren adalah seperti madu.
Dari segi rasa, gula aren punya karakter rasa manis yang lebih ringan dan warna karamel yang tidak terlalu pekat. Hal ini juga dikarenakan indeks glikemik-nya lebih rendah dibandingkan pemanis lainnya yaitu 35, sementara madu di 55 dan gula pasir di 681. Inilah mengapa gula aren dipakai untuk membuat beragam kudapan seperti es cendol, es dawet, klepon, hingga lupis.
Sementara itu, gula jawa lebih manis dan ada rasa sedikit pahit. Teksturnya lebih kokoh, sehingga kamu terkadang membutuhkan alat bantu untuk menghancurkan dan menghaluskannya. Seperti gula aren, gula jawa juga mudah didapatkan di pasar tradisional maupun supermarket.
Kegunaan Gula Aren dan Gula Jawa di Dapur
Kamu bisa menggunakan sisiran gula aren untuk isian berbagai kudapan tradisional khas Indonesia seperti klepon, kue cucur, bolu kukus, es cendol, es dawet, dan lainnya. Bahkan, gula aren menjadi bahan utama untuk es kopi susu kekinian. Aroma khasnya memberikan cita rasa yang kuat namun tidak pahit. Sedangkan gula jawa lazim menjadi bumbu dalam beragam masakan seperti ayam panggang, gudeg khas Yogyakarta, hingga saus pelengkap seperti sambal rujak buah.
Setelah mengetahui perbedaan gula aren dan gula jawa, kini kamu bisa berkreasi dengan lebih bebas di dapur menggunakan kedua bahan tersebut. Andalkan gula jawa di menu harian untuk keluarga, dan gula aren untuk sajian pencuci mulut di akhir pekan. Agar kedua gula tahan lebih lama di dapur, kamu bisa beli gula yang masih berbentuk bongkahan utuh. Untuk pengolahannya, kamu bisa menyisir atau mencairkan gula sesaat sebelum memasaknya.
Untuk memasak akhir pekan ini, ada beberapa masakan rekomendasi yang bisa menggunakan gula jawa. Misalnya saja ayam panggang atau sambal krecek kacang tolo yang mudah untuk dicoba di rumah! Satu resep lain yang tidak kalah nikmat adalah sate jamur bumbu rujak yang mengandalkan gula jawa dan Royco Ayam Bumbu Rujak.
Referensi:
[1] Sirah Dubois. How Does Palm Sugar Affect Blood Glucose? (baca disini, diakses pada 9 Desember 2020)