Lewati ke:
Momen Idul Adha memang menjadi waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai momentum ibadah dalam menyembelih hewan qurban, Idul Adha juga menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati berbagai hidangan lezat yang menggugah selera.
Dengan daging sapi atau kambing sebagai bahan utamanya, beragam menu Idul Adha yang khas dan tidak hanya lezat, tetapi juga sarat akan makna dan tradisi yang mendalam. Berikut ini, kami hadirkan beberapa ide menu khas Idul Adha yang enak dan mudah dibuat, agar momen spesial ini semakin meriah dan tak terlupakan!
1. Rendang
Rendang adalah hidangan tradisional khas Minangkabau yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya dan teksturnya yang lembut. Proses memasak rendang membutuhkan kesabaran karena daging dimasak dalam suhu rendah selama berjam-jam dengan campuran rempah-rempah dan santan. Proses ini membuat rendang memiliki cita rasa yang dalam dan kompleks.
Awalnya, rendang dimasak dalam waktu yang cukup lama hingga kuahnya mengering dan dagingnya menjadi hitam dan pekat. Menariknya, jika dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan kuahnya belum mengering, rendang disebut kalio, ia memiliki warna cokelat terang keemasan.
Keunikan rendang tidak hanya terletak pada rasanya yang lezat, tetapi juga pada penggunaan bumbu-bumbu alami yang memiliki sifat antimikroba. Karena itu, rendang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama tanpa perlu khawatir tentang kerusakan.
2. Gulai Daging
Meskipun umumnya terbuat dari daging kambing ataupu sapi, gulai juga dapat ditemukan dari berbagai bahan, seperti daging ayam, ikan, atau sayuran seperti nangka muda dan daun singkong. Asal-usul gulai berasal dari Sumatra, Indonesia.
Ciri khas gulai terletak pada kuahnya yang berwarna kuning karena berasal dari bumbu-bumbu, seperti kunyit, ketumbar, lada, lengkuas, jahe, cabai merah, bawang merah, bawang putih, adas, pala, serai, kayu manis, dan jintan dihaluskan dan dicampur dengan santan. Gulai sering dianggap sebagai varian dari kari dan secara internasional dikenal sebagai kari ala Indonesia.
3. Sop Daging
Siapa pun pasti sudah tidak asing dengan sop daging. Berbicara tentang sop sudah pasti hidangan berbahan daging sapi yang dilengkapi dengan potongan sayur, seperti daun bawang, wortel, dan kentang.
Sop daging juga sering dihidangkan dengan tambahan bawang goreng atau seledri cincang sebagai hiasan dan tambahan aroma yang menyegarkan. Dengan rasa yang lezat dan kandungan gizi yang baik, sop daging menjadi salah satu hidangan favorit yang cocok dinikmati kapan pun, terutama di musim hujan atau ketika cuaca sedang dingin.
4. Oseng Daging
Dari sekian banyak menu Idul Adha, oseng daging adalah menu yang paling praktis dan mudah untuk dibuat. Bawang putih, bawang merah, cabai, daun jeruk, dan kecap manis adalah beberapa bahan yang umum digunakan untuk membuat oseng daging.
Hidangan ini memiliki rasa yang gurih, pedas, dan sedikit manis, serta tekstur daging yang empuk dan bumbu yang meresap. Proses memasaknya yang cepat dan mudah membuat oseng daging cocok untuk disajikan sebagai hidangan utama atau lauk pendamping saat berkumpul bersama keluarga.
5. Semur
Semur adalah hidangan daging rebus khas Indonesia yang memiliki kuah coklat pekat yang lezat. Kuahnya terbuat dari campuran kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala, dan cengkih. Kecap manis yang terbuat dari kedelai hitam adalah bahan utama yang memberikan cita rasa khas pada semur.
Selain daging dan kentang, semur juga bisa dimasak dengan tambahan seperti tahu, tempe, telur, atau ikan sesuai dengan selera dan tradisi masyarakat setempat. Masyarakat Betawi, semur memiliki makna khusus dan sering disajikan saat perayaan lebaran atau acara pernikahan.
6. Tongseng
Biasanya tongseng dibuat menggunakan daging kambing, meskipun juga tersedia variasi yang menggunakan daging sapi, domba, atau kerbau. Kuahnya yang kental ini diberi tambahan sayuran, seperti kol, bawang putih, tomat, dan kecap manis untuk memberikan rasa yang lebih segar.
Proses memasaknya melibatkan teknik memasak daging di dalam kuah bumbunya hingga empuk dan bumbu meresap. Di samping itu, tongseng sendiri sering disajikan sebagai menu Idul Adha bersama sate kambing dan dianggap sebagai hidangan khas daerah Solo, Klaten, Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya.
7. Soto Daging
Soto Daging adalah hidangan khas Indonesia yang mirip dengan sop, terbuat dari kaldu daging yang kaya rasa dan berbagai jenis sayuran. Di Indonesia, setiap daerah memiliki versi soto sendiri dengan komposisi dan cara penyajian yang berbeda-beda. Beberapa contoh soto khas daerah yang populer, seperti Soto Madura, Soto Betawi, Soto Lamongan, Soto Bandung, dan masih banyak lagi.
Soto biasanya disajikan dengan nasi, lontong, ketupat, mie, atau bihun, dan diberi tambahan berbagai pelengkap seperti kerupuk, perkedel, emping, sambal rawit, dan sambal kacang untuk menambah cita rasa dan teksturnya.
8. Kari Daging
Kari atau yang juga dikenal sebagai kare di Indonesia, adalah hidangan berkuah khas Asia Selatan yang terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya. Proses memasaknya melibatkan campuran rempah-rempah yang disangrai hingga harum dan kemudian dihaluskan menjadi bumbu yang akan memberikan cita rasa tajam dan pedas pada kuahnya.
Di Indonesia, kari kambing adalah salah satu varian kari yang populer, sering disajikan dengan roti canai dan teh tarik. Daun kunyit, jintan, ketumbar, dan santan adalah rempah-rempah yang umum digunakan untuk membuat kari. Kombinasi rempah-rempah inilah yang menciptakan rasa kari yang kaya dan beraroma, serta memberikan rasa yang lezat yang khas.
9. Krengsengan Daging
Selain oseng daging, krengsengan juga menjadi salah satu menu Idul Adha yang mudah dan praktis untuk dibuat. Hanya saja, krengsengan umumnya terbuat dari daging kambing. Warnanya yang kecokelatan kecap manis yang ditambahkan untuk memberikan rasa manis yang khas pada hidangan ini.
Beberapa resep krengsengan juga mencampur bagian jeroan kambing untuk menambah kelezatan dan tekstur hidangannya. Hidangan ini sering dijumpai bersama dengan gulai kambing dan tongseng, dua hidangan khas lainnya yang juga menggunakan daging kambing.
10. Sate
Sate sering menjadi menu andalan banyak keluarga sebagai menu Idul Adha. Daging yang umum digunakan untuk sate adalah daging kambing atau daging sapi, meskipun ada juga variasi sate lainnya seperti sate ayam atau sate kerang.
Proses memasak Sate ini memberikan cita rasa yang khas, terutama karena bumbu marinasi yang digunakan untuk merendam daging sebelum dipanggang. Selain itu, Sate juga disajikan dengan bumbu kacang yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan, gula merah, garam, santan, dan bumbu lainnya yang memberikan rasa gurih dan manis pada hidangan ini.
11. Sop Buntut
Hidangan khas Indonesia yang terbuat dari potongan ekor sapi ini direbus dalam kuah kaldu yang kaya rasa. Proses pembuatan sop buntut melibatkan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, pala, dan cengkih yang memberikan cita rasa yang berempah dan segar.
Selain ekor sapi, sop buntut juga biasanya dimasak dengan tambahan kentang, wortel, tomat, daun bawang, dan seledri untuk memberikan tekstur dan rasa yang beragam. Variasi baru dari sop buntut adalah "sop buntut goreng", di mana buntut sapi dibumbui dan digoreng hingga kering, sementara kuah sup kaldunya disajikan terpisah.
Ada juga "sop buntut bakar", di mana daging buntut dibumbui, dibakar, dan disajikan dengan kuah sup dalam mangkuk terpisah. Di beberapa rumah makan Sunda, sop buntut juga menjadi salah satu hidangan utama yang populer.
12. Rawon
Siapa yang tidak kenal dengan rawon? Sup terenak di dunia yang berasal dari Jawa Timur ini memiliki warna kuah yang gelap. Keunikan dari rawon terletak pada warna gelapnya yang berasal dari keluak.
Ciri khas ini dihubungkan dengan budaya magis masih sangat kuat sehingga kluwek dianggap memiliki kekuatan mistis di Ponorogo. Di luar Indonesia, rawon sering disebut sebagai Black Soup karena warna kuahnya yang gelap. Di mana rawon telah berusia lebih dari 1.000 tahun.
13. Empal Gepuk
Empal gepuk menjadi hidangan khas Sunda yang terkenal dengan rasa manis dan gurihnya. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang dipersiapkan dengan cara khusus untuk mencapai tekstur dan rasa yang nikmat.
Proses pembuatan gepuk dimulai dengan mengiris daging sapi searah dengan seratnya, kemudian direbus hingga setengah matang. Setelah itu, daging dipukul-pukul agar empuk dan meresap bumbu dengan baik.
Daging yang sudah empuk kemudian direndam dalam bumbu yang terdiri dari santan dan rempah-rempah, lalu direbus kembali hingga air santan menyusut dan bumbu meresap ke dalam daging.
14. Empal Gentong
Empal Gentong adalah hidangan khas dari Cirebon, Jawa Barat, yang mirip dengan gulai namun memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda. Proses memasaknya dilakukan dengan menggunakan kayu bakar dari pohon mangga dan dalam periuk tanah liat yang disebut gentong, sehingga memberikan aroma dan rasa yang khas pada hidangan ini.
Daging yang digunakan dalam empal gentong biasanya terdiri dari usus, babat, dan daging sapi. Empal gentong biasanya disajikan dengan kucai dan sambal cabai kering yang dihaluskan, menambah kenikmatan dan aroma pada hidangan ini.
15. Kalio Daging
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kalio daging sebenarnya merupakan versi proses memasak yang lebih cepat ketimbang rendang. Kalio daging tidak dimasak hingga kuah benar-benar mengering dan bumbu meresap ke dalam daging seperti halnya rendang.
Sebaliknya, kalio daging memiliki kuah yang lebih sedikit dan lebih berwarna kecokelatan daripada hitam pekat seperti rendang. Hidangan ini sering kali disajikan sebagai alternatif yang lebih cepat dan praktis daripada rendang.
16. Coto Makassar
Coto Makassar adalah hidangan tradisional dari Suku Bugis atau Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Hidangan ini terkenal karena menggunakan bahan utama berupa jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama hingga empuk.
Setelah direbus, jeroan tersebut diiris-iris dan kemudian dibumbui dengan campuran kuah dengan rempah-rempah yang khas. Biasanya, Coto Makassar dijual dengan tiga pilihan, yaitu campuran antara jeroan dan daging sapi, jeroan saja, atau daging sapi saja, sesuai dengan selera masing-masing.
Coto Makassar biasanya disajikan dalam mangkuk dan dinikmati bersama dengan ketupat dari daun kelapa dan burasa, yakni lontong bersantan yang dibungkus dengan daun pisang.
17. Garang Asem Daging
Garang asem awalnya dibuat dengan menggunakan daging ayam, tetapi sekarang telah berkembang untuk menggunakan daging sapi. Hidangan ini dimasak dengan menggunakan daun pisang dan memiliki rasa yang asam dan pedas yang khas.
Garang asem biasanya disajikan sebagai lauk pendamping nasi. Hidangan ini sering disajikan dengan tambahan seperti tusukan ayam asam manis, tempe goreng, dan perkedel untuk melengkapi rasanya.
18. Lapis Daging
Selain dari tampilannya, proses memasak lapis daging memang mirip dengan semur, namun ada perbedaan dalam bumbu dan cara penyajiannya. Lapis daging biasanya dimasak dengan tambahan bumbu-bumbu, seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, jahe, lengkuas, daun salam, dan santan.
Lapis daging kemudian direbus atau dikukus hingga matang dan bumbunya meresap ke dalam daging. Perbedaan utama antara lapis daging dan semur terletak pada cara memasak dan bumbu yang digunakan.
Semur umumnya menggunakan bumbu yang lebih kaya dan biasanya dimasak dalam waktu yang lebih lama hingga bumbu meresap dengan baik ke dalam daging. Karena itu, semur biasanya memiliki kuah yang lebih banyak dan lebih kental daripada lapis daging.
19. Asem-asem Daging
Sesuai seperti namanya, asem-asem daging memang memiliki cita rasa yang cenderung asam, sehingga menimbulkan kesan yang segar saat disantap. Hidangan ini terbuat dari daging sapi yang dimasak bersama dengan kacang panjang atau buncis, tomat hijau, dan bilimbing wuluh.
Cita rasa asam segar pada asem-asem daging berasal dari campuran tomat hijau dan bilimbing wuluh. Hidangan ini cocok disantap sebagai lauk pendamping nasi hangat, menyegarkan dan menggugah selera.
20. Sop Saudara
Sop saudara merupakan hidangan khas dari Sulawesi Selatan, tepatnya dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Hidangan ini berupa sup berkuah keruh yang menggunakan daging sapi sebagai bahan utamanya.
Selain daging sapi, sop saudara juga biasanya disajikan dengan berbagai bahan pelengkap seperti bihun, perkedel kentang, paru goreng, dan telur rebus. Hidangan ini biasanya disantap bersama dengan nasi putih dan ikan bandeng bakar untuk menambah kenikmatanny
Dari rendang hingga sop saudara, menu-menu Idul Adha memang memberikan beragam pilihan lezat yang siap menggoyang lidah. Kini, saatnya kamu memilih menu favoritmu untuk disajikan di meja makan. Apakah kamu akan memilih oseng daging yang praktis, krengsengan yang khas, atau mungkin sop buntut yang lezat? Cukup satu bumbu, #CukupRoycoAja!